Raisa Andriana (istimewa)

"Penyanyi pasti ingin menyentuh hati orang, paling dekat cinta. Selama aku punya karakter, InsyaAllah ada saja yang dengar, tidak terlalu memikirkan saingan tapi fokus pada membuat karya yang bagus."

Makassar (ANTARA News) - Penyanyi solo wanita, Raisa, yang terkenal dengan tembangnya yang berjudul "Apalah (Arti Menunggu)" mengaku lebih nyaman berpakaian tertutup namun tetap wajar dan enak dilihat.

"Saya tidak mau pakai baju terbuka," ujarnya pada jumpa wartawan di Makassar, Jumat, menjelang konsernya yang akan digelar malam ini di salah satu tempat hiburan di Makassar.

Jawaban tersebut menjadi alasan mengapa gadis cantik berusia 21 tahun ini tidak berminat mengikuti ajang kontes-kontes kecantikan.

Ia menjelaskan, sejak awal memang ia memiliki gairah di bidang tarik suara. "Passion saya sejak dulu di musik, dari dulu tujuan saya di musik," ujarnya.

Bicara soal musik, ia berencana merilis album terbarunya pada tahun ini. Meski sudah dipastikan akan diluncurkan tahun ini, namun ia masih merahasiakan isi materi dari album tersebut.

Gadis bernama lengkap Raisa Andriana ini, juga telah memiliki single terbaru bertajuk "Could it Be", lagu yang bertema cinta namun lebih ceria dibandingkan dua single pertamanya pada album Raisa yang diluncurkan pada 2011.

Dalam menghasilkan karya musik, ia mengaku lebih fokus pada bagaimana membuat sebuah karya yang bagus dengan membuat karya yang dapat menyentuh hati. Dan sesuatu yang paling dekat untuk menyentuh hati adalah cinta.

"Penyanyi pasti ingin menyentuh hati orang, paling dekat cinta. Selama aku punya karakter, InsyaAllah ada saja yang dengar, tidak terlalu memikirkan saingan tapi fokus pada membuat karya yang bagus," katanya.

Kedatangannya di Kota Makassar kali ini, merupakan yang keempat kali. Menurutnya, saat pertama berkunjung ke Makassar, ia belum memiliki album.

Pada penampilannya malam ini, Raisa akan membawakan sekitar delapan lagu. Namun, lanjut dia, pada setiap penampilannya ia selalu menambah jumlah lagu di luar daftar.

(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri